graha 59 - andalusiya wood
Headlines News :
Home » » Menengok Kembali Masa Lalu Monas, Misteri Lingga-Yoni dan Bung Karno

Menengok Kembali Masa Lalu Monas, Misteri Lingga-Yoni dan Bung Karno




MENURUT makalah "LOKASI WORKSHOP SITUS - Monumen Nasional" gagasan Presiden Pertama ri RI Soekarno dibentuk Panitia Tugu Nasional Yang bertugas berdirinya Tugu Monas. Panitia dipimpin Sarwoko Martokusumo, S Suhud selaku Penulis, Sumali Prawirosudirdjo selaku bendahara Dan dibantu oleh Empat orang anggota masing-masing Supeno, KK Wiloto, EF Wenas, Dan Sudiro.


Panitia bertugas menyiapkan Segala sesuatu Yang berhubungan Pembangunan Monas dan mencari biaya, Soekarno membentuk Panitia Pembangunan Monas Yang dinamakan 'Tim Yuri' Yang diketuai langsung olehnya.

Dalam, Buku 'Bung Karno Sang Arsitek' Karya Arsitek Yuke Ardhiati, Sukarno menggelar sebuah sayembara Terbuka tentang desain sebuah tugu Yang Akan dibangun di Jakarta PADA 17 Februari 1955. Ada 51 Arsitek Yang Rancangan mengajukan, Dan HANYA Satu Yang dipilih, yakni Karya Frederich Silaban , meski sebenarnya desainnya dinilai tak memenuhi syarat Bangunan tugu.

Sayembara dibuka PADA 10-15 Mei 1960 Kali pesertanya mencapai 222 Orangutan. Sayang, tak satupun ADA Yang memenuhi keinginan Sukarno. Waktu ITU Arsitek lulusan Technische Hogeschool-Institut Teknologi Bandung-ITU menginginkan Bangunan tugu Yang mencerminkan Revolusi Serta Kepribadian Dan cita-cita rakyat Indonesia.

Tugu ITU, haruslah memiliki syarat yakni bentuk tugu Yang dibangun BENAR-BENAR Bisa menunjukan Kepribadian Bangsa Indonesia, PADA pada dimensi, regular tidak rata teratur, tugu Yang menjulang Tinggi Ke Langit, dibuat Bahasa Bahasa Dari beton Dan besi Serta batu Pualam Yang Tahan Gempa, Tahan kritikan Zaman sedikitnya Seribu Tahun Serta dapat menghasilkan Karya Budaya Yang menimbulkan Semangat kepahlawanan.

"(Bangunan) Yang mencerminkan Hal Yang Bergerak, Yang Dinamis Dalam, Satu bentuk daripada materi Yang mati," kata Sukarno waktu ITU, seperti dikutip Dalam, Buku Bung Karno Sang Arsitek Karya Yuke Ardhiati.

Di hadapan PESERTA sayembara, Sukarno mengakui sulitnya mewujudkan ide itu dalam bentuk desain Bangunan. Akhirnya, Rancangan Yang pernah diajukan Silaban diambil Sarana Rahardja makmur Diposkan oleh Sukarno Dan Raden Mas Soedarsono untuk dimodifikasi. Hasilnya, jadilah Tugu Monumen Nasional atau Monas seperti Yang sekarang inisial.

Tugu Monas dibangun MULAI PADA 17 Agustus 1961. Bangunan ITU memiliki ketinggian 132 meter yang menyerupai bentuk modifikasi artefak Lingga Yoni merupakan simbol kejantanan seorang Pria (lingga), Dan Yoni sebagai simbol Perempuan atau kesuburan.

Sukarno mendapat Inspirasi nihil Bahasa Bahasa Dari artefak Yang ADA di Candi Sukuh di Karanganyar, Jawa Tengah. Dia menyebut Candi Sukuh merupakan salat Satu Monumen yang dibangun pada Zaman Hindu. "PADA waktu ITU, Monumen-Monumen ITU pencerminan Bahasa Bahasa Dari jiwanya Besar Indonesia," ujar Sukarno Dalam, Pidato SAAT peletakan batu PERTAMA Pembangunan Masjid Istiqlal, 24 Agustus 1961.

Dalam, "Tugu Nasional-Laporan Perubahan Perubahan Pembangunan" Yang diterbitkan Tahun 1978, disebutkan, selain Lambang kesuburan Pria Dan Perempuan, bentuk tugu ITU melambangkan alu Dan cawan, Alat Yang dimiliki rakyat Indonesia, khususnya di pedesaan. Bisa pula tugu cawan itu perlambang Yang yang negatif-positif, Siang-malam saja Saja, BAIK buruk Dan Dua Sisi Yang Selalu abadi di Dunia.

Arsitek Yuke Ardhiati menyebut Karya-Karya arsitektur Sukarno BANYAK menonjolkan Sisi keindonesiaan. "Tentunya keindonesiaan PADA zamannya," ucapnya kepada Timur Tengah beberapa waktu Lalu. Di Tugu Monas, misalnya, Semangat Perjuangan Indonesia Yang tak pernah padam dilambangkan Dalam, api simbol di puncaknya.

Sumber: detikcom
Share this post :
 
PROPERTI | MAGAZINE | TV | RADIO | SITEMAP
© 2014~ Graha 59 Network :: Global Business and Entertainment
Office: Jalan Ampera Raya No. 59, Jakarta 12560 - Indonesia
Telp/Fax: +6221-8765.4321 / 8765.4322 | Email: contact@graha59.com