Sebagai seorang pemain yang telah berkelana ke mana-mana, Simeone telah mencicipi banyak kesuksesan. Kariernya sebagai pengolah si kulit bundar di lapangan memang selalu memberikan tuah bagi klub yang ia bela.
Di Italia, Simeone mampu memberi gelar bagi Inter Milan (Piala UEFA) dan SS Lazio (scudetto dan Coppa Italia tahun 2000. Namun pencapaian terbesarnya terjadi beberapa tahun sebelumnya, yaitu di kota Madrid, ketika pada pertengahan dekade 90-an ia menjadikan Atletico menjadi salah satu klub yang begitu ditakuti.
Menjadi kapten tim, Simeone membantu Los Rojiblancos menyabet gelar La Liga pada musim 1995/1996, yang sekaligus mengakhiri penantian selama 20 tahun lamanya. Tak hanya itu, di musim yang sama Atletico juga memenangi Copa del Rey. Itulah kali pertama mereka bisa meraih double winners.
Dimulai dari Nol
Ada sebuah kebiasaan yang acapkali dilakukan Simeone. Ia senang meniti karier dari nol dan menata mimpinya step by step, dari klub kecil baru kemudian melangkah ke klub yang lebih besar. Simeone bukan tipikal pemain yang langsung dapat mencapai puncak.
Pada masa-masa awal karier kepelatihannya, Simeone adalah tipikal kutu loncat. Setiap tahunnya ia selalu berpindah-pindah klub. Kultur sepakbola Argentina yang bisa menolerir kegagalan jadi salah satu penyebabnya. Meski tak mampu mengangkat prestasi klubnya, ia tak dianggap seoang yang gagal sehingga masih diberi kesempatan belajar di klub lainnya.
Simeone memulai karier kepelatihannya bersama klub kecil Racing Avellaneda, yang berujung pada kegagalan. Ia kemudian sempat berpindah ke Estudiantes, River Plate, dan San Lorenzo. Ada yang berhasil Simeone beri gelar, ada juga yang tidak.
Next >>